PENEBUSKU HIDUP
Ayub 19:25 Tetapi aku tahu: Penebusku Hidup, dan
akhirnya Ia akan bangkit di atas debu
Matius 28:6 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti apa yang
telah dikatakan-NYA. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring
Alkitab
menyatakan Paskah dahulunya adalah Hari Perayaan Pembebasan bagi Bangsa Israel.
Lalu, setelah Yesus datang Paskah berubah arti menjadi Hari Kebangkitan
Kristus. Yesus Kristus yang mati tergantung di atas kayu salib Bangkit pada hari yang ketiga
mengalahkan maut bagi umat manusia dan dosa.
Jika berbicara tentang
Hari Paskah, saya mengingat kembali masa ketika masih di sekolah minggu. Setiap
Perayaan Paskah saya selalu bahagia, karena selain mengikuti berbagai lomba
seperti hias telor, cerdas cermat, dll saya selalu ingat bagaimana perjuangan
harus bangun subuh-subuh benar untuk kebaktian Minggu Paskah di gereja.
Kebahagiaan masa kecil itu selalu terniang hingga saat ini, saya merasa ada
kebahagiaan yang lain dibandingkan hari Natal pada saat Paskah. Saat beranjak
dewasa saat ini, saya baru memahami bahwa kebahagiaan natal yang saya rasakan
karena Natal adalah hari dimana Juruselamat lahir bagi dunia ini dan saya.
Tetapi, kebahagiaan Paskah saya rasakan karena Yesus Kristus (Juruselamat) itu
rela mati untuk dunia dan saya agar setiap orang percaya boleh selamat (Yoh
3:16).
Hari
ini ketika saya bangun, saya bersyukur karena tanpa pengorbanan Kristus bagi
saya entah bagaimana kehidupan saya dan dunia saat ini. Yesus mati bukan hanya
untuk menebus dosa dan hidup, tetapi karena Yesus hubungan manusia dengan Allah
Bapa boleh diperbaiki. Saya menangis ketika berdoa membayangkan dunia tanpa
Kristus, menangis karena takut jika itu benar terjadi, menangis karena sungguh
bersyukur terlahir sebagai salah seorang anak-NYA, menangis karena saya masih
sering meninggalkan firman-NYA dalam hidup yang sebenarnya saya peroleh dari
DIA.
Seringkali
saya masih mengingkari perkataan Roh Kudus didalam hati saya, seringkali saya
masih tidak menghargai pengorbanan Kristus dalam hidup saya dengan menuruti
keinginan dunia dan kedagingan saya. Saya tahu itu menyakiti hati Tuhan, saya
tahu saya mengecewakan-NYA, saya memohon ampun untuk saat itu namun dikemudian
hari saya mengulangi kesalahan yang sama. Kalau boleh berkata, saya akan berkata:
Bapa aku ini anak-MU yang pembangkang,
Bapa aku ini anak-MU yang kurang ajar, Bapa aku ini anak-Mu yang tidak tahu
diri. Tetapi kasih setia-MU begitu melimpah, Engkau sangat mengasihiku, Engkau
setia pada anak-MU yang tidak setia ini. Terima kasih Tuhan, Terima kasih Bapa.
Ya, karena KASIH yang begitu besarlah saya dan dunia ini masih layak IA berkati
sampai hari ini. Tidak dapat saya bayangkan kehidupan saya tanpa KASIH Tuhan.
Saat
kecil saya punya cita-cita menjadi seorang pengacara, namun ketika lulus SMA
tahun 2009 lalu saya hanya berdoa kepada
Tuhan, kirimlah aku Tuhan ke tempat yang KAU perkenankan bagiku boleh bekerja
sebagai pekerjaMU dan Alat Tuhan untuk menyalurkan Kasih
Tuhan yang sudah lebih dulu kuterima agar sesamaku juga boleh menerimanya.
Tuhan menjawabnya, saat ini saya duduk di Semester 6 (tingkat akhir) Akademi
Perawatan RS PGI Cikini sebagai calon perawat. Cara Tuhan menuntun kehidupan
saya sungguh luar biasa, walau dengan segala kekurangan yang saya miliki Tuhan
mau pakai saya dalam pelayanan-NYA. Saya sungguh bersyukur dari doa tersebut
Tuhan terus pakai saya bekerja baik di Rumah Sakit, Gereja, dan juga organisasi
yang saya pimpin. Tidak ada alat timbangan yang cukup untuk menimbang Kasih
Tuhan dalam hidup saya. Ada penggalan lagu rohani batak favorit saya, yang
boleh saya kutip:
Ho do Rajanghu sipangolu i
Sahat tu surgo au binaen mudar-MI
Ho do rajanghu naung manobus au
Ndang be mabiar au tu hamatean i
Lagu
diatas mengatakan pesan mendalam bagi saya, seorang raja yang memberi ku hidup
dan menuntunku sampai ke surge karena pengorbanan darah-NYA, seorang raja yang
menebusku sehingga aku tidak lagi takut akan kematian
Hidupku saat ini berarti karena KASIH
Tuhan, Kasih Penebusan bagiku..
Inilah isi hatiku Tuhan, aku
sampaikan pada-MU karena aku tahu Engkau pasti mendengar:
Tuhan,, aku mengucap syukur untuk segala sesuatunya kini..
Aku miliki segala yang kuperlukan, Tuhan cukupkan seluruh
yang kubutuhkan..
Hidupku yang sederhana Tuhan pakai luar biasa sehingga
kurasa amat berharga..
Ucapan syukur ku tak kan habis tiap saat Tuhan..
Aku tak disini sekarang tanpa kasih & penyertaan dari
pada Tuhan..
Untuk keluarga ku ,, terima kasih Bapa pelihara mereka
untukku..
Untuk sahabat ku ,, terima kasih Tuhan pakai mereka
menemaniku..
Untuk saudara ku ,, terima kasih Tuhan bantu mereka
menjagaku..
Untuk kekasih ku ,, terima kasih Bapa mengirimnya untuk
mengasihiku..
Hanya dekat pada MU Tuhan, kerinduanku..
Karena disanalah aku merasa aman dan tenang, beserta mu ku
tak ragu dan takut..
Dekat sisi mu ku tak kenal bahaya dan ancaman.. karena
Tuhan perisai dan kuat ku selalu..
Bilapun aku pernah menjauh, rangkulah aku kembali Tuhan..
Bila manapun aku mengecewakan MU, ampuni aku ya Bapa..
Jika aku membuat Bapa menangis, tegurlah lah hati anak MU
ini..
Biar kehidupan ku memancar senantiasa Bapa..
Pelihara lah hidup ku di dalam MU..
Itu yang kumau..
Aku mengasihi mu , maka ajarlah aku senantiasa setia
pada-MU Tuhan..
Created by:
Devy Romika Ambarita
Semester 6 (092446)
21 April 2012