Surat Cinta (Papa&Mama)
Anakku yang kusayangi …Kelak, suatu saat nanti aku akan semakin tua, ingatanku mungkin semakin berkurang, kekuatanku mungkin semakin melemah dan keberadaanku mungkin semakin menyita perhatianmu.Jika kelak saat itu tiba, bukalah kembali surat ini dan bacalah …~ Jika banyak makanan yang tercecer di saat aku makan, bersabarlah, ingatlah, dulu aku dengan sabar memunguti setiap butir nasi yang kau tumpahkan di saat engkau baru belajar makan.~ Jika aku susah makan, jangan memaksa aku dengan amarahmu, ingatlah, dulu aku membujukmu dengan senyuman agar engkau mau menghabiskan makananmu.~ Jika aku enggan mandi, jangan memarahiku, ingatlah, dulu aku pun bersusah payah menyuruh kau mandi sampai akhirnya engkau baru mau mandi asal aku yang memandikan.~ Jika aku kesulitan mengancingkan bajuku, jangan kesal, ingatlah dulu aku yang mengajarimu cara berpakaian yang rapih dan sopan~ Jika aku mengulangi kalimat yang sama sampai berulang-berulang kali, jangan mencemoohku, ingatlah, dulu dengan senang hati aku pun membacakan cerita dengan kalimat yang sama berulang-ulang kali agar hatimu senang dan membuatmu tertidur pulas.~ Jika aku lupa mengucapkan kata-kata untuk mengikuti pembicaraan kita, bersabarlah, ingatlah, dulu dengan kesabaranku aku mengajarimu huruf demi huruf hingga menjadi satu kata dan merangkai sebuah kalimat. Dengan itu, kau dapat membaca semua buku yang memperkaya akal budimu dan membuatmu terampil berbicara di kalangan mana saja.~ Jika kedua kakiku tak mampu lagi mampu menyangga tubuhku, bantulah, ingatlah, dulu kedua tanganku selalu merengkuhmu dan menopangmu agar kaki-kaki mungilmu dapat melangkah dan berjalan keluar melihat keindahan dunia ini.~ Jika tubuhku ini melemah dan mulai sakit-sakitan, jangan mengumpat aku, ingatlah, dulu di saat badanmu lemah dan engkau terbaring sakit, dengan setia aku menggendongmu hingga kau tenang dan merawatmu sampai kau tersenyum kembali.~ Jika aku sering menangis, hapuslah air mataku dengan kelembutan kasihmu, mungkin saat itu aku hanya kesepian dan merindukan saat-saat dulu ketika aku membesarkanmu dengan segenap hati dan kasih sayangku.~ Jika aku lupa berdoa dan pergi ke gereja, jangan bosan untuk mengingatkan, ingatlah, dulu aku tidak akan pernah enggan mengingatkanmu berdoa dan menemanimu pergi ke gereja, karena aku tahu, dari situlah engkau akan mendapatkan sumber kekuatan dan kebahagiaan bagi hidupmu.~ Jika segala kekuatanku dulu berubah menjadi kekuranganku kini, jangan engkau membuang aku dari hadapanmu dan melupakan aku dari ingatanmu. Namun, bentuk dan dukunglah aku senantiasa dengan kasih sayangmu dan doa-doamu, agar aku dapat memiliki arti dan meninggalkan arti bagi hidupmu.
Satu hal yang tidak akan berubah dalam hidupku, adalah syukurku telah memilikimu sebagai anakku, anugerah terindah yang diberikan Tuhan dalam hidupku. Dan jika aku tidak sempat mengatakannya, simpanlah ini dalam hatimu, “bahagiamu itulah selalu doaku”…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar