Jumat, 13 Juli 2012

Penebusku Hidup


PENEBUSKU HIDUP

Ayub 19:25 Tetapi aku tahu: Penebusku Hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu
Matius 28:6 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti apa yang telah dikatakan-NYA. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring

            Alkitab menyatakan Paskah dahulunya adalah Hari Perayaan Pembebasan bagi Bangsa Israel. Lalu, setelah Yesus datang Paskah berubah arti menjadi Hari Kebangkitan Kristus. Yesus Kristus yang mati tergantung di atas kayu salib Bangkit pada hari yang ketiga mengalahkan maut bagi umat manusia dan dosa.

Jika berbicara tentang Hari Paskah, saya mengingat kembali masa ketika masih di sekolah minggu. Setiap Perayaan Paskah saya selalu bahagia, karena selain mengikuti berbagai lomba seperti hias telor, cerdas cermat, dll saya selalu ingat bagaimana perjuangan harus bangun subuh-subuh benar untuk kebaktian Minggu Paskah di gereja. Kebahagiaan masa kecil itu selalu terniang hingga saat ini, saya merasa ada kebahagiaan yang lain dibandingkan hari Natal pada saat Paskah. Saat beranjak dewasa saat ini, saya baru memahami bahwa kebahagiaan natal yang saya rasakan karena Natal adalah hari dimana Juruselamat lahir bagi dunia ini dan saya. Tetapi, kebahagiaan Paskah saya rasakan karena Yesus Kristus (Juruselamat) itu rela mati untuk dunia dan saya agar setiap orang percaya boleh selamat (Yoh 3:16).
            Hari ini ketika saya bangun, saya bersyukur karena tanpa pengorbanan Kristus bagi saya entah bagaimana kehidupan saya dan dunia saat ini. Yesus mati bukan hanya untuk menebus dosa dan hidup, tetapi karena Yesus hubungan manusia dengan Allah Bapa boleh diperbaiki. Saya menangis ketika berdoa membayangkan dunia tanpa Kristus, menangis karena takut jika itu benar terjadi, menangis karena sungguh bersyukur terlahir sebagai salah seorang anak-NYA, menangis karena saya masih sering meninggalkan firman-NYA dalam hidup yang sebenarnya saya peroleh dari DIA.
            Seringkali saya masih mengingkari perkataan Roh Kudus didalam hati saya, seringkali saya masih tidak menghargai pengorbanan Kristus dalam hidup saya dengan menuruti keinginan dunia dan kedagingan saya. Saya tahu itu menyakiti hati Tuhan, saya tahu saya mengecewakan-NYA, saya memohon ampun untuk saat itu namun dikemudian hari saya mengulangi kesalahan yang sama. Kalau boleh berkata, saya akan berkata: Bapa aku ini anak-MU yang pembangkang, Bapa aku ini anak-MU yang kurang ajar, Bapa aku ini anak-Mu yang tidak tahu diri. Tetapi kasih setia-MU begitu melimpah, Engkau sangat mengasihiku, Engkau setia pada anak-MU yang tidak setia ini. Terima kasih Tuhan, Terima kasih Bapa. Ya, karena KASIH yang begitu besarlah saya dan dunia ini masih layak IA berkati sampai hari ini. Tidak dapat saya bayangkan kehidupan saya tanpa KASIH Tuhan.
            Saat kecil saya punya cita-cita menjadi seorang pengacara, namun ketika lulus SMA tahun 2009 lalu saya hanya berdoa kepada Tuhan, kirimlah aku Tuhan ke tempat yang KAU perkenankan bagiku boleh bekerja sebagai pekerjaMU dan Alat Tuhan untuk menyalurkan Kasih Tuhan yang sudah lebih dulu kuterima agar sesamaku juga boleh menerimanya. Tuhan menjawabnya, saat ini saya duduk di Semester 6 (tingkat akhir) Akademi Perawatan RS PGI Cikini sebagai calon perawat. Cara Tuhan menuntun kehidupan saya sungguh luar biasa, walau dengan segala kekurangan yang saya miliki Tuhan mau pakai saya dalam pelayanan-NYA. Saya sungguh bersyukur dari doa tersebut Tuhan terus pakai saya bekerja baik di Rumah Sakit, Gereja, dan juga organisasi yang saya pimpin. Tidak ada alat timbangan yang cukup untuk menimbang Kasih Tuhan dalam hidup saya. Ada penggalan lagu rohani batak favorit saya, yang boleh saya kutip:
Ho do Rajanghu sipangolu i
Sahat tu surgo au binaen mudar-MI
Ho do rajanghu naung manobus au
Ndang be mabiar au tu hamatean i
Lagu diatas mengatakan pesan mendalam bagi saya, seorang raja yang memberi ku hidup dan menuntunku sampai ke surge karena pengorbanan darah-NYA, seorang raja yang menebusku sehingga aku tidak lagi takut akan kematian
Hidupku saat ini berarti karena KASIH Tuhan, Kasih Penebusan bagiku..

Inilah isi hatiku Tuhan, aku sampaikan pada-MU karena aku tahu Engkau pasti mendengar:

Tuhan,, aku mengucap syukur untuk segala sesuatunya kini..
Aku miliki segala yang kuperlukan, Tuhan cukupkan seluruh yang kubutuhkan..
Hidupku yang sederhana Tuhan pakai luar biasa sehingga kurasa amat berharga..
Ucapan syukur ku tak kan habis tiap saat Tuhan..
Aku tak disini sekarang tanpa kasih & penyertaan dari pada Tuhan..

Untuk keluarga ku ,, terima kasih Bapa pelihara mereka untukku..
Untuk sahabat ku ,, terima kasih Tuhan pakai mereka menemaniku..
Untuk saudara ku ,, terima kasih Tuhan bantu mereka menjagaku..
Untuk kekasih ku ,, terima kasih Bapa mengirimnya untuk mengasihiku..

Hanya dekat pada MU Tuhan, kerinduanku..
Karena disanalah aku merasa aman dan tenang, beserta mu ku tak ragu dan takut..
Dekat sisi mu ku tak kenal bahaya dan ancaman.. karena Tuhan perisai dan kuat ku selalu..
Bilapun aku pernah menjauh, rangkulah aku kembali Tuhan..
Bila manapun aku mengecewakan MU, ampuni aku ya Bapa..
Jika aku membuat Bapa menangis, tegurlah lah hati anak MU ini..
Biar kehidupan ku memancar senantiasa Bapa..
Pelihara lah hidup ku di dalam MU..
Itu yang kumau..

Aku mengasihi mu , maka ajarlah aku senantiasa setia pada-MU Tuhan..




Created by:
Devy Romika Ambarita
Semester 6 (092446)

21 April 2012